Friday, December 16, 2016

MAKALAH PENELITIAN SEJARAH


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Metode penelitian sejarah adalah metode atau cara yang digunakan  sebagai pedoman dalam melakukan penelitian peristiwa sejarah dan  permasalahannya. Dengan kata lain, metode penelitian sejarah adalah instrumen untuk merekonstruksi peristiwa sejarah (history as past actuality) menjadi sejarah sebagai kisah (history as written). Dalam ruang lingkup Ilmu  Sejarah, metode penelitian itu disebut metode sejarah.

Metode sejarah digunakan sebagai metode penelitian, pada prinsipnya bertujuan untuk menjawab enam pertanyaan (5 W dan 1 H) yang merupakan elemen dasar penulisan sejarah, yaitu what (apa), when (kapan), where (dimana), who (siapa), why (mengapa), dan how (bagaimana). Pertanyaan-pertanyaan itu konkretnya adalah: Apa (peristiwa apa) yang terjadi? Kapan terjadinya? Di mana terjadinya? Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu? Mengapa peristiwa itu terjadi? Bagaimana proses terjadinya peristiwa itu?

Dalam proses penulisan sejarah sebagai kisah, pertanyaan-pertanyaan dasar itu dikembangkan sesuai dengan permasalahan yang perlu diungkap dan dibahas. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itulah yang harus menjadi sasaran penelitian sejarah, karena penulisan sejarah dituntut untuk menghasilkan eksplanasi (kejelasan) mengenai signifikansi (arti penting) dan makna peristiwa.

B.     Rumusan Masalah

1.   apa pengertian dari penelitian masalah.

2.  apa saja langkah-langkah penelitian sejarah.

3.   apa saja jenis-jenis dan langkah-langkah penelitian sejarah.



BAB II

PEMBAHASAN

 PENELITIAN SEJARAH



  1. PENGERTIAN PENELITIAN SEJARAH

Menurut E.H. Carr (dalam buku Gall & Borg, 2007) sejarah adalah suatu proses interaksi yang terus menerus antara sejarawan dan fakta yang ada, yang merupakan dialog tidak berujung antara masa lalu dan masa sekarang.

Secara umum dapat dimengrti bahwa penelitian sejarah merupakan penelaah serta sumber-sumber lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis. Dengan kata lain yaitu penelitian yang bertugas mendeskripsikan gejala, tetapi bukan yang terjadi pada waktu penelitian dilakukan. Penelitian sejarah dimaksudkan membuat rekontruksi masa latihan secara sitematis dan objektif,dengan cara mengumpulkan, engevaluasi, mengverifikasikan, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk mendukung fakta, memperoleh kesimpulan yang kuat. Dimana terdapat hubungan yang benar-benar utuh antara manusia,peristiwa, waktu dan ttempat secara kronologis dengan tidak memandang sepotong-sepotong objek-objek yang di observasi.

Menurut E.H carr penelitian sejarah sebagai proses sistematis dalam mencari data agar dapat menjawab pertanyaan tentang fenomena dari masa lalu untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari suatu institusi, praktik, tren, keyakinan, dan isu-isu dalam pendidikan.

Menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen penelitian sejarah adalah penelitian yang secara eksklusif menfokuskan kepada masa lalu. Penelitian mencoba merekontruksi apa yang terjadi pada masa lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi.

Menurut Donald Ary dkk menyatakan bahwa penelitian sejarah adalah untuk menetapkan fakta dan mencapai simpulan mengenai hal-hal yang telah lalu, yang dilakukan secara sistematis dan objektif oleh ahli sejarah dalam mencari, mengevaluasi dan menafsirkan bukti-bukti untuk mempelajari masalah baru tersebut.

Berdasarkan pandangan yang disampaikan oleh beberapa ahli di atas, dapat disimpilkan bahwa pengertian penelitian sejarah mengandung beberapa unsur pokok yaitu.

1.)    Adanya proses pengkajian peristiwa

2.)    Usaha dilakukan seara sistematis dan obyektif

3.)    Merupakan serentetan gambaran masa lalu yang integrative antara anusia, peristiwa, ruang dan waktu.

4.)    Dilakukan secara interktif dengan gagasan, gerakan dan intuisi.



B.    Rencana Penelitian dan Pemilihan Topik

Rencana penelitian harus dilandasi oleh wawasan mengenai permasalahan penelitian, baik permasalahan umum maupun permasalahan khusus. 

a.       Permasalahan

Penelitian sejarah untuk menghasilkan tulisan berupa skripsi, tesis, disertasi atau buku sejarah, adalah penelitian ilmiah yang harus dimulai oleh perencanaan yang seksama. Perencanaan dalam bidang ilmiah harus mengikuti logika, karena pada dasarnya suatu perencanaan merupakan serentetan petunjuk yang disusun secara logis dan sistematis. Petunjuk dimaksud tercakup dalam prosedur penelitian yang harus dipenuhi. Hal-hal tersebut penting dipahami dalam membuat rencana penelitian, khususnya penelitian dalam rangka menulis skripsi, tesis, dan disertasi, karena diterima-tidaknya rencana penelitian dan baik-tidaknya hasil penelitian, pada dasarnya tergantung pada perencanaannya.

Perlu dikemukakan bahwa kelemahan penelitian pada prinsipnya akibat kurang dukungan metode penelitian. Penelitian tidak akan berhasil dengan baik, apabila peneliti tidak menguasai metode penelitian dalam arti mampu mengaplikasikan metode itu. Bila metode penelitian tidak diterapkan dengan baik, akan terjadi kelemahan dalam heuristik (pencarian dan penemuan sumber), kelemahan dalam mengolah sumber dan data, sehingga fakta yang diperoleh tidak memadai. Bila hal itu terjadi, dalam penulisan akan mengalami kelemahan, bahkan kesalahan, antara lain kelemahan atau kesalahan interpretasi dan verifikasi (pembuktian).

Penelitian sejarah mempunyai 5 tahap, yaitu: 1) pemilihan topik, 2) pengumpulan sumber, 3) verifikasi (kritik sejarah, keabsahan sumber), 4) intrepretasi: analisis dan sintesis, dan 5) penulisan.

Contoh-contoh yang dikemukakan sengaja berbeda-beda dengan maksud supaya kita sadar bahwa sejarah itu bermacam-macam. Berturut-turut akan dicontohkan dari sejarah pertanahan, sejarah keluarga, sejarah politik, sejarah kota, dan sejarah lokal.

1.      Pemilihan Topik

Pemilihan Topik Hal pertama yang harus dilakukan oleh peneliti yakni menentukan topik yang akan menjadi objek penelitian pemilihan topik bertujuan agar dalam melakukan pencarian sumber-sumber sejarah dapat terarah dan tepat sasaran. Pemilihan topik penelitian dapat didasarkan pada unsur-unsur berikut ini.

. Pemilihan topik penelitian dapat didasarkan pada unsur-unsur berikut ini.

§  Bernilai: peristiwa sejarah yang diungkap tersebut harus bersifat unik, kekal, abadi.

§  Keaslian(orisinalitas) peristiwa sejarah yang diungkap hendaknya berupa upaya pembuktian baru atau ada pandangan baru akibat munculnya teori dan metode baru

§  Praktis dan efisien: peristiwa sejarah yang diungkap terjangkau dalam mencari sumbernya dan mempunyai hubungan yang erat dengan peristiwa itu.

§  Kesatuan, unsur yang dijadikan bahan penelitian itu mempunyai satu kesatuan ide.



2.      Heuristik

Heuristik adalah kegiatan mencari dan menemukan sumber yang diperlukan. Berhasil-tidaknya pencarian sumber, pada dasarnya tergantung dari wawasan peneliti mengenai sumber yang diperlukan dan keterampilan teknis penelusuran sumber. Berdasarkan bentuk penyajiannya, sumber-sumber sejarah terdiri atas arsip, dokumen, buku, majalah/jurnal, surat kabar, dan lain-lain.

Berdasarkan sifatnya, sumber sejarah terdiri atas sumber primer dan sumber

sekunder. Sumber primer adalah sumber yang waktu pembuatannya tidak jauh dari waktu peristiwa terjadi. Sumber sekunder adalah sumber yang waktu pembuatannya jauh dari waktu terjadinya peristiwa.  Peneliti harus mengetahui benar, mana sumber primer dan mana sumber sekunder. Dalam pencarian sumber sejarah, sumber primer harus ditemukan, karena penulisan sejarah ilmiah tidak ukup hanya menggunakan sumber sekunder. Sumber menurut bahanya dapat dibagi menjadi 2 yaitu

a.       Sumber tertulis

Sumber tertulis bisa berupa surat, notulen, kontrak kerja, bon-bon dan sebagainya. Dokumen tersebut bisa kita cari di perpustakaan ataupun arsip nasional. Dokumen-dokumen yang berhasil di himpun merupakan data yang sangat berharga, dokumen bisa menjadi dasar untuk menelusuri peristiwa-peristiwa sejarah yang telah menjadi masa lampau.

Menurut sifatnya sumber tertulis ada 2 yaitu

a)      Primer

Yaitu sumber yang dibuat pada saat peristiwa terjadi, seperti dokumen laporan kolonial. Sumber primer dibuat oleh tangan pertama

b)      Sekunder

Sumber yang menggunakan sumber primer sebagai sumber utamanya. Jadi dibuat oleh tangan atau pihak kedua. Contoh: buku, skripsi, tesis

                        Jika kita mendapat sumber tertulis, kita akan mendapatkan sumber tertulis         sezaman dan setempat sumber tertulis sezaman dan setempat yang memiliki kadar kebenaran yang relatif tinggi, serta sumber tertulis yang tidak sezaman dan tidak setempat yang memerlukan kejelian para penelitinya.

b.      Sumber lisan

Untuk sumber lisan, pemilihan sumber didasarkan pada pelaku atau saksi mata pada peristiwa. Narasumber yang hanya mendengar atau tidak hidup sezaman dengan peristiwa tidak bisa dijadikan narasumber lisan.





3.      Verifikasi

              Verifikasi adalah penilaian terhadap sumber-sumber sejarah. Verifikasi dalam sejarah berarti pemeriksaan terhadap kebenaran laporan tentang suatu peristiwa sejarah.

Penilaian terhadap suatu sember sejarah mempunyai 2 aspek yaitu

·         Aspek ektern

    Aspek esteren mempersoalkan tentang apakah sumber sejarah itu asli atau palsu sehingga sejarawan harus mampu menguji tentang keakuratan dokumen tersebut. misalnya kita harus teliti:kertasnya, tintanya, gaya penulisanya, bahasanya, kalimatnya, ungkapanya, kata-katanya, hurufnya, dan penampilan luarnya guna mengetahui autentisitasnya. Selain pada dokumen tertulis , juga pada artifact, sumer lisan, dan sumber kuantitatif, kita harus membuktikan keaslianya.

¨    Aspek intern

     Aspek intern mempersoalkan apakah isi yang terdapat dalam sumber itu dapat memberikan informasi yang diperluakan. Dalam hal ini aspek intern berupa proses analisa terhadap suatu dokumen. Kritik intern dilakukan untuk membuktikan bahwa informasi yang terkandung di dalam sumber itu dapat dipercaya.

       Sumber-bumber yang diakui kebenaranya lewat verifikasi atau kritik baik intern maupun estern menjadi fakta. Fakta adalah keterangan tentang sumber yang dianggap benar oleh sejarawan atau peneliti sejarah. Fakta bisa saja diartikan sebagai sumber-sumber yang terpilih.



4.      Intrepetasi

                Interpretasi berarti penafsiran atau menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta tersebut menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Interpretasi dalam sejarah dapat juga diartikan sebagai penafsiransuatu peristiwa, fakta sejarah dan merangkai suatu fakta dalam kesatuan yang masuk akal. Penafsiran fakt harus bersifat logis terhadap keseluruhan konteks peristiwa sehingga berbagai fakta yang lepas satu sama lainya dapat disusun dan dihubungkan menjadi satu kesatuan yang masuk akal. Dalam melakukan penafsiran, peneliti sejarah melakukan analisa sesuai dengan fokus penelitianya. Dengan menganalisis kita temukan data, dengan data tersebut kita menemukan fakta. Langkah berikutnya adalah interpretasi atau penafsiran. Agar dapat menginterpretasikan fakta dengan kejelasan yang  objektif, harus dihindari penafsiran yang semena-mena karena biasanya cendrung  bersifat subjektif, selain itu interpretasiharus bersifat deskriptif sehingga akademisi juga dituntut untuk mencari landasan interpretasi yang mereka gunakan.

Proses interpretasi juga harus bersifat selektif.

 Interpretasi itu dua macam, yaitu analisis dan sintesis.

5.      Penulisan

Penulisan sejarah atau Historigrafi merupakan tahap terakhir dalam penulisan sejarah. Menusil penelitian sejarah bukanlah sekedar menyusun dan merangkai fakta-fakta hasil penelitian, melainkan juga menyampaikan suatu pikiran melalui interpretasi sejarah berdasarkan fakta hasil penelitian. Untuk itu penulisan sejarah memerlukan kecakapan dan kemahiran.

Penyajian penelitian dalam bentuk tulisan mempunyai tiga bagian: 1) pengantar, 2) hasil penelitian, dan 3) kesimpulan.

1.)    Pengantar

          Dalam pengantar harus dikemukakan permasalahan, latar belakang (lintasan sejarah), historigrafi dan pendapat kita tentang tulisan orang lain, pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian, teori dan konsep yang akan dipakai, dan sumber-sumber sejarah.

2.)    Hasil penelitian

          Dalam bab-bab inilah ditunukan kebolehan penulis dalam melakukan penelitian daan penyajian. Profesionalisme penulis tampak dalam pertanggungjawaban. Tanggungjawab itu tampak pada catatan dan lampiran. Setiap fakta yang ditulis harus disertai data yang mendukung.

3.)    Simpulan

          Pada simpulan kita mengemukakan gneralization dari yang telah diuraikan dalam bab-bab sebelumnya dan social significance penelitian kita. Dalam generalisasi itu akan tampak apakah kita melanjutkan, menerima, memberi catatan atau menolak generalisasi yang sudah ada.

Penulisan sejarah dibagi menjadi 3 yakni:

ü Penulisan sejarah tradisional

ü Penulisan sejarah kolonila

ü Penulisan sejarah modern

C.     JENIS-JENIS PENELITIAN SEJARAH

Penelitian sejarah secara umum di bagi menjadi 4 jenis, yaitu:

Ø  Penelitian sejarah komparatif

Penelitian sejarah dikerjakan untuk membandingkan faktor-faktor dari fenomena-fenomena sejenis pada suatu periode masa lampau.

Ø  Penelitian Yuridis atau Legal

Penelitian sejarah dikerjakan untuk menyelidiki hal-hal yang menyangkut dangan hukum, baik hukum formal ataupun hukum nonformal dalam masa lalu.

Ø  Penelitian Biografis

Penelitian sejarah dilakukan untuk meneliti kehidupan seserang hubungan dengan masyarakat. dalam penelitian ini diteliti sifat-sifat, watak, dan pengaruh lingkungan maupun pengaruh pemikiran dan ide dari subjek penelitian dalam masa hidupnya, serta membentuk watak figur yang diterima selama hayatnya.

Ø  Penelitian Bibliografis

Penelitian sejarah dilakukan untuk mencari, menganalisis, dari fakta-fakta yang merupakan pendapat para ahli dalam suatu masalah atau suatu organisasi dikelompokan dalam penelitian bibliografis. Penelitian ini mencangkup hasil pemikiran dan ide yang telah ditulis oleh peikir-prmikir ahli.

D.    TUJUAN PENELITIAN SEJARAH

                Tujuan penelitian sejarah menurut Jhon W. Best adalah untuk memahami masa lalu, dan mencoba memahami masa kini atas dasar peristiwa atau perkembangan dimasa lalu.

                Menurut Donald Ary tujuan penelitian sejarah adalah untuk memperkaya pengetahuan peneliti tentang bagaimana dan mengapa suatu kejadian masa lalu dapat terjadi serta proses dalam masa lalu itu menjadi masa kini, pada akhirnya, diharapkan meningkatnya pemahaman tentang kejadian masa kini sera memperoleh dasar yang lebih rasional untuk melakukan pilihan-pilihan dimasa kini.

Sedangkan Menurut Jack R. Frankel dan Norman E. Wellen tujuan penelitian sejarah adalah sebagai berikut.

v  Membuat orang menyadari apa yang terjadi pada masa lalu sehingga mereka mungkin mempelajari dari kegagalan dan keberhasilan masa lampau.

v  Mempelajari bagaimana sesuatu telah dilakukan pada masa lalu, untuk melihat jika mereka dapat mengaplikasikan masalahnya pada masa sekarang.

v  Membantu memprediksi sesuatu yang akan terjadi pada masa mendatang.

v  Membantu menguji hipoteesis yang berkenaan dengan hubungan atau kecendrungan.



















BAB III

PENUTUP



A.    Kesimpulan

Penelitian sejarah harus dilandasi atau berpedoman pada kaidah-kaidah metode sejarah. Jika tidak, penelitian itu hanya akan menghasilkan tulisan sejarah semi ilmiah atau bahkan sejarah populer. Oleh karena itu calon peneliti sejarah harus memahami kaidah-kaidah metode sejarah dan mampu mengimplementasikannya, agar penelitian itu menghasilkan karya sejarah ilmiah.

Penulisan sejarah ilmiah dituntut untuk menghasilkan eksplanasi mengenai permasalahan yang dibahas. Eksplanasi itu diperoleh melalui analisis. Untuk mempertajam analisis, dalam proses penulisan sejarah, aplikasi metode dan teori sejarah perlu ditunjang oleh teori dan/atau konsep ilmu-ilmu sosial yang relevan (sosiologi, antropologi, ekonomi, politik, dll.). Dengan kata lain, penulisan sejarah yang dituntut memberikan eksplanasi mengenai masalah yang dibahas, perlu dilakukan secara interdisipliner dengan menggunakan pendekatan multidimensional (multidimensional approach). Hal itu sesuai dengan ciri-ciri dan karakteristik sejarah sebagai ilmu.

Oleh karena itu, penelitian sejarah dan hasilnya dapat membantu penelitian dan pengembangan kebudayaan. Sejarah mengkaji aspek-aspek kehidupan manusia di masa lampau, termasuk kebudayaan.



B.     Kritik dan Saran

Kami sebagai penyusun makalah ini sangat menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan kekeliruan baik dari segi kata-kata bahasa maupun kalimat, oleh karena itu kami sangat berharap sekali masukan, kritik maupun saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan penyusunan makalah kami selanjutnya.








DAFTAR PUSTAKA



Amirin, Tatang M. 1995.

2 comments:

  1. Makalah gk berguna memang pantek org capek nulisnya panjang panjang memang pantek pantek kau babi

    ReplyDelete
  2. Videoslots.com - YouTube
    Videoslots.com is a website that allows you to get together with thousands of YouTube channel creators, showcasing their latest videos, videos and youtube converter other Feb 1, 2021 · Uploaded by Videoslots.com

    ReplyDelete